E-mail

sukanto4@gmail.com

Kamis, 26 April 2012

Rabu, 30 Maret 2011

SISTEMATIKA PTK

Sistematika Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas
A.Bagian Pembuka
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Pernyataan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (bila ada)
Daftar Gambar (bila ada)
Daftar Lampiran
Abstrak
B.Bagian Isi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Identifikasi Masalah
c. Pembatasan Masalah
d. Perumusan Masalah
e. Tujuan Penelitian
f. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
a. Landasan Teori
b. Penelitian yang Relevan
c. Kerangka Berpikir Penelitian
d. Hipotesis Tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
a. Setting Penelitian
b. Subjek Penelitian
c. Sumber Data
d. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
e. Validasi Data
f. Analisis Data
g. Indikator Kinerja
h. Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Deskripsi Kondisi Awal
b. Deskripsi Tiap Siklus
c. Pembahasan Tiap dan Antar Siklus
d. Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
a. Simpulan
b. Implikasi
c. Saran-saran
C. Bagian Penunjang
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-lampiran

Sabtu, 05 Februari 2011

Teori Kepercayaan Diri Prakteknya

Sumber: www.AnneAhira.com

Teori kepercayaan diri menjadi salah satu pilihan alternatif dari mereka yang mengalami masalah kepercayaan diri. Meski bukan sesuatu yang nampak secara lahir, namun adanya krisis kepercayaan diri dianggap sebagai sebuah masalah penting dalam kehidupan seseorang. Karena tanpa ada kepercayaan diri, maka seseorang akan merasa gamang dalam menjalani hidup mereka.


Dengan memahami teori kepercayaan diri, diharapkan seseorang bisa dibangkitkan dari rasa rendah diri yang dialaminya. Dan ini adalah sebuah awal untuk bisa menggali potensi seseorang secara optimal. Sebab, kepercayaan diri akan menyebabkan seseorang mendapat keyakinan bahwa dirinya memiliki sebuah potensi yang sama sebagaimana yang dimiliki oleh orang lain.


Inilah arti penting rasa percaya diri. Bahwa kepercayaan diri akan mampu membawa seseorang meraih sukses dengan mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya. Dan dengan kepercayaan diri pula, sebuah masalah yang dihadapi seseorang bisa diselesaikan dengan baik.


Sebab, orang yang memiliki kepercayaan diri, cenderung memiliki tingkat ketenangan dalam berpikir. Dengan adanya ketenangan ini, maka kerja otak akan bisa berjalan dengan lancar. Inilah yang menyebabkan seseorang bisa mendapatkan berbagai pemikiran yang mungkin tidak dipikirkan oleh orang lain pada saat menghadapi sebuah masalah.


Di sisi lain, kita pun harus bisa mengelola rasa percaya diri tersebut. Karena rasa percaya diri yang berlebihan juga tidak menimbulkan kebaikan. Di satu sisi percaya diri berlebih bisa menumbuhkan kesombongan dalam diri seseorang. Selain itu, berlebihnya kepercayaan diri pun bisa berdampak kita menjadi kurang waspada akan sesuatu karena cenderung meremehkan hal tersebut.



Cara Mendapatkan Kepercayaan Diri


Selain belajar melalui teori kepercayaan diri, seseorang bisa pula menumbuhkan kepercayaan diri secara praktek. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong dan menumbuhkan rasa percaya diri tersebut di antaranya adalah :



  1. Selalu belajar dan memperluas wawasan. Dengan belajar dan memiliki wawasan luas, seseorang akan bisa yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan yang sama seperti orang lain.


  2. Banyak bergaul dengan berbagai macam karakter manusia. Hal ini akan memudahkan kita untuk terbiasa berhubungan dengan orang lain dan cepat beradaptasi. Masalah kepercayaan diri biasanya dimunculkan karena kita kurang terbiasa bergaul dengan orang yang memiliki karakter berlainan dengan apa yang biasa kita hadapi.


  3. Jadilah diri sendiri. Bagi orang yang kurang percaya diri, mereka cenderung meniru orang lain dalam segala sisi. Baik itu penampilan atau juga karakter. Ubahlah semua itu, dan yakinlah bahwa menjadi diri sendiri bukan sebuah hal yang salah.


  4. Jangan pernah takut salah. Rasa minder biasanya muncul sebagai akibat kita merasa takut untuk berbuat salah atas apa yang akan kita kerjakan atau lakukan. Hilangkan perasaan itu, dan gantikan dengan pemikiran bahwa manusia adalah tempat salah dan khilaf.

    Yang paling penting bukanlah bagaimana kita tidak berbuat salah, melainkan bagaimana kita bisa belajar dari kesalahan yang kita lakukan. Dan percayalah, bahwa orang lain pun pernah berbuat salah untuk hal yang kita tidak ketahui.

    Jadi, berbuat salah adalah sebuah kewajaran. Sedangkan yang tidak wajar adalah apabila kita tidak mau belajar dari kesalahan itu dan menjadi lebih baik di kemudian hari.

Minggu, 21 November 2010

Rabu, 06 Oktober 2010

"Informasi"

Jumat, 23 April 2010

Abstrak PTK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG LISTRIK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA

UNTUK SISWA KELAS VI SD SENDANGWUNGU 2

PADA SEMESTER II TAHUN 2007/2008

Oleh: Sukanto

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VI, SD Sendangwungu 2 Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora melalui penggunaan media pembelajaran KIT IPA.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil subyek siswa kelas VI SD Sendangwungu 2 sejumlah 22 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Sedangkan waktunya selama tiga bulan pada semester II tahun pelajaran 2007/2008, dimana peneliti sebagai guru di kelas tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitianan ini adalah metode penelitian tindakan kelas, terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan tindakan( planning), pelaksanaan tindakan(acting), pengamatan(observing), dan refleksi(reflecting). Data yang diperoleh meliputi data hasil belajar berupa nilai ulangan siswa dan data proses pembelajaran berupa hasil pengamatan oleh teman sejawat serta gambar kegiatan pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskripsi komparatif yaitu membandingkan hasil kondisi awal, hasil siklus satu dan hasil siklus dua.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teoritik maupun secara empirik melalui penggunaan media pembelajaran KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VI SD Sendangwungu 2 tentang energi listrik pada semester II tahun pelajaran 2007/2008.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Pembelajaran, KIT IPA

Kamis, 22 April 2010